Penggunaan listrik di Bangkinang 33 MW

Penggunaan listrik di Bangkinang 33 MW

BANGKINANG (HR)- Saat ini penggunaan listrik untuk wilayah Riau Daratan mencapai 155 MW. Sedangkan untuk di Bangkinang saja, penggunaan listrik saat puncak mencapai 33 MW.

Demikian disampaikan Kepala PLN Rayon Bangkinang, Ahmad Rizal, Rabu (28/1). Dikatakannya, pasakon listrik untuk Kabupaten Kampar didapatkan dari pembangkit listrik sistem interkoneksi Sumatera Bagian Tengah.

 Kontribusi sistem interkoneksi Sumatera Bagian Tengah tersebut sebagian bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang, yang mampu menghasilkan 72 MW.

"Sistem interkoneksi Sumatera Bagian Tengah tersebut bersumber dari pembangkit listrik  yang ada di Propinsi Riau, Propinsi Sumatra Barat dan Provinsi Jambi," ujarnya.

Dijelaskannya, Kondisi kelistrikan untuk Kabupaten Kampar di beberapa daerah masih mengalami tegangan rendah, misalnya di Daerah Tapung Raya (Kecamatan Tapung, Kecamatan Tapung Hilir dan Kecamatan Tapung Hulu). Untuk mengatasi terjadinya  tegangan rendah tersebut, pemerintah tahun 2014 sudah membangun express Pider sepanjang  32 Km dari Gardu Induk yang ada di Bangkinang menuju Simpang Petapahan, Kecamatan Tapung.

"Express Pider tersebut mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah dapat digunakan, sehingga di daerah sekitar Tapung Raya tidak lagi terjadi tegangan rendah," ujar Rizal.

Dia berharap, krisis kelistrikan di Riau nantinya dapat diatasi dengan adanya pembangunan  PLTU di  Tenayan yang memiliki kemampunan 2 x 100 MW. "Rencananya PLTU Tenayan tersebut akan difungsikan pada pertengahan tahun 2015," jelasnya. (oni)